Faktor Yang Mempengaruhi Anak Dalam Menghafal Al-Quran
dan saya teruskan pada faktor-faktor berikutnya.. Sebelum ini saya kurang memahami kepentingan faktor-faktor ini tetapi semakin anak-anak meningkat remaja dan ditambah dengan pelbagai cabaran yang dihadapi dalam menghafal Al-Quran dan dalam menjaga hafalan itu sendiri Alhamdulillah saya sangat bersyukur kerana telah diberikan peluang oleh Allah SWT untuk membaca buku ini sebelum melalui cabaran-cabaran itu.. Saya kongsikan di sini buat penambahan ilmu kepada pembaca-pembaca blog ini yang mempunyai niat dan tekad yang sama.. Semoga Allah memberikan kebaikan buat K. Ina dan keluarga yang merupakan sifu saya yang telah memperkenalkan saya kepada buku ini..
Faktor ke-2
Memilih Mushaf.. (seperti apa yang tertulis di dalam buku yang disusun di Indonesia yang saya olah agar sesuai untuk pemahaman di Malaysia)
Saudaraku tercinta, biasakanlah menghafal dengan satu jenis mushaf, seperti membiasakan dengan mushaf cetakan Mujamma' Malik Faishal, atau boleh juga mushaf Al-Haramain. Lihatlah mana yang sesuai dalam membacanya, dan mudah dijumpai di masjid-masjid dan banyak di pasar-pasar.
Hal ini tentu berbeza antara satu daerah dengan daerah yang lainnya, dan satu negara dengan negara lainnya. Contohnya di negara-negara Teluk Arab tersebar luas Mushaf Malik Fahd, atau di Mesir tersebar luas Mushaf al-Haramain Asy-Syarifain. Oleh kerana itu, janganlah engkau menghafal Al-Quran, kecuali dengan menggunakan mushaf dari satu percetakan saja. Sehingga memudahkan bagimu untuk mengingat dan mengetahui tempat-tempat ayat dan letaknya dari setiap lembaran mushaf.
Hal itu kerana setiap cetakan mushaf itu akan tergambar dalam memori dan ingatan (tambahan saya: MIND MAPPING), sementara setiap mushaf itu berbeza-beza cetakannya, ada yang terdiri dari 12 baris setiap halaman, ada yang 15 baris, dan ada juga yang kurang atau lebih dari itu.
Faktor ke-3
Faktor yang saya rasakan sangat penting di akhir zaman ini..
Memilih Teman..
Pentingnya memilih teman.. Ini adalah perkara yang penting dalam meniti jalan untuk menghafalkan Al-Quran:-
a) Allah SWT memerintahkan kita untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan kebajikan. Firman Allah SWT yang bermaksud:
" ..Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,..."
(Surah Al-Maaidah ayat 2)Antara bentuk saling tolong-menolong yang paling agung ialah saling tolong menolong dalam mempelajari Kitabullah Azza wa Jalla, kerana mempelajari Al-Quran bersama teman-teman dapat mengukuhkan hafalan.
b) Sesungguhnya Rasulullah SAW dan Jibril saling mempelajari Al-Quran, dan mereka saling memperdengarkan Al-Quran antara satu sama lain, iaitu salah seorang dari mereka membaca dan yang lainnya mendengarkannya, sebagaimana yang disebutkan di dalam sahih Al-Bukhari (4997) diriwayatkan dari Masruq dari Aisyah r.a. dari Fatimah r.a. berkata yang bermaksud,
" Bahwa Nabi S.A.W. telah menyampaikan kepadaku, "Bahwa sesungguhnya Jibril datang kepadaku menyemak Al-Quran sekali setiap tahun, namun ia datang kepadaku pada tahun ini sebanyak 2 kali, dan aku tidak melihat hal ini melainkan ajalku telah tiba."
Ibnu Hajar berkata dalam menafsirkan ertinya pada zahirnya dapat dilihat bahawa masing-masing saling membacakan kepada yang lainnya. Oleh itu, pilihlah wahai saudara tercinta seorang teman yang pintar dan santun yang dapat membantumu untuk mentaati Allah. Engkau dan dia dapat saling berlumba-lumba dalam mengerjakan kebaikan, hingga engkau mampu menyelesaikan seluruh hafalan Al-Quranmu.
Allah berfirman dalam Surah Al-Mutaffifin ayat 26 yang bermaksud:
" Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlumba-lumba,,"
dan didalam hadis disebutkan,
"Seseorang itu berada pada agama temannya, maka hendaklah setiap dari kamu melihat siapa temannya."
(Hadis Riwayat Abu Dawud dan At-Tirmizi)
Seorang penyair berkata,
Janganlah engkau tanya seseorang tentang dirinya,
Namun tanyakanlah siapa temannya
Kerana setiap orang mengikuti temannya.
Temanilah orang yang bertakwa
Maka engkau akan mendapatkan ketakwaannya
Dan janganlah engkau berteman dengan orang-orang yang derhaka sehingga engkau akan terbawa derhaka
c) Ibrahim An-Nakha'i Rahimahullah berkata, "Barang siapa yang senang untuk menghafal hadis, maka berbicaralah dengannya walaupun dia berbicara dengan orang yang tidak mahu mendengar hadis tersebut, kerana apabila dia melakukan hal tersebut, maka ia seperti halnya kitab yang ada di dalam dada."
d) Seorang ahli hikmah berkata,
Teman itu ada tiga:
Teman seperti gizi yang setiap saat selalu engkau perlukan
Teman seperti ubat yang kadang-kadang engkau perlukan
Teman seperti penyakit yang selamanya tidak engkau perlukan
Oleh itu waspadalah terhadap teman yang tidak baik dan sesiapa saja yang sama sekali tidak dapat memberikan manfaat padamu dalam urusan ugamamu, tidak pernah mengingatkanmu, dan juga tidak menasihatimu.
Seorang penyair berkata,
Dan janganlah engkau berteman dengan orang bodoh
Waspadalah terhadapmu dan terhadapnya
Betapa banyak orang bodoh yang menjadikan seorang yang santun berubah menjadi buruk..
Sesungguhnya seseorang dinilai dengan orang dekatnya
Kerana seseorang berbuat sesuka hatinya
sesuatu dengan yang lainnya saling menyerupai dan sama
satu hati dengan hati yang lainnya menjadi bukti ketika bertemu."
Firman Allah SWT dalam surah Az-Zukhruf ayat 67 yang bermaksud :
"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan antara satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa."
No comments:
Post a Comment